Disporapar Aceh Utara Sambut Baik Kawasan Ekosistem Keanekaragaman Hayati Lanskap Cot Girek

LHOKSUKON – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata (Disporapar) Aceh Utara, Muhammad Nasir, S. Sos, M.SI, menyambut baik lahirnya Kawasan Ekosistem bernilai penting keanekaragaman Hayati Lanskap Cot Girek, salah satu program tindak lanjut pengelolaannya adalah kegiatan penanaman pohon di kawasan kritis Lanskap Cot Girek diharapkan dapat melahirkan salah satu destinasi wisata baru di kawasan Pedalaman Aceh Utara. Jum’at, 2 Mei 2025.

Dengan lahirnya potensi Destinasi Wisata, menurut Nasir akan membawa pada peningkatan nilai ekonomis bagi masyarakat dalam kawasan Ekosistem tersebut,

“ Ekosistem terjaga, Destinasi Wisata Ada dan Warga Jaya” ungkap Nasir

Peluncuran Program oleh Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup & HAM Aceh Bersama PHE NSO dan Pemerintah Aceh Utara pada senin, 28/4/2025 di Dusun Alue Buloh, Gampong Cot Girek dibuka secara seremonial, dilanjutkan dengan penanaman pohon yang menandakan pergerakan Rehabilitasi Kawasan Kritis di Lanskap Cot Girek sudah dimulai, Kawasan ini Bernilai Penting Bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Kegiatan ini yang dihadiri oleh Sekretaris Bappeda Aceh Utara, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga & Pariwisata, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Utara, Camat Cot Girek, Geuchik Cot Girek, Manajemen PT PHE NSO, Kepala Resort Eksitu BKSDA Aceh, Unit Pengelola Gampong Cot Girek dan personil LPLH ini menghadirkan 3 jenis tanaman yaitu kayu putih (melaleuca leucadendra), mahoni (swietenia mahagoni) dan pohon durian (durio zibenthinus murr).

Direktur LPLHa dalam laporannya pada acara seremonial penanaman menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, LPLHa berkomitmen untuk terus bersama-sama warga terus mengelola lanskap Cot Girek dengan 3 prinsip keamanan yaitu, satwa aman, warga aman dan asset aman.

Sebagaimana diketahui, lanskap Cot Girek adalah merupakan koridor Gajah, yang sebelumnya kerap terjadi konflik antara satwa dan manusia, ” Semoga kedepannya kita dapat terus menekan angka konflik dengan cara-cara yang tidak merugikan dalam aspek lingkungan hidup dan kesejahteraan warga”, tutupnya.

Sementara itu, Manajemen PHE NSO, dalam sambutannya yang diwakili oleh Armia Ramli (Senior Engineering Field Support) menyampaikan rasa bangga atas terselenggara kegiatan ini, dan pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup khususnya dalam pengelolaan lanskap Cot Girek ini.

Camat Cot Girek, Kamaruddin menyampaikan terima kasih karena Kecamatannya terpilih dari empat kecamatan dalam area lanskap Cot Girek, ini tentu sangat membanggakan, kami sangat terbuka dan berharap untuk ada kelanjutan program-program seperti ini.

Sementara Inong Sofiarini, dari unsur Pemerintah Aceh Utara yang merupakan pengurus Forum Pengelola lanskap Cot Girek dalam arahannya menyampaikan, kegiatan hari ini adalah implementasi dari rencana pengelolaan yang telah kita susun Bersama disamping beberapa kegiatan lain yang juga telah terlaksana seperti patrol dan penggiringan satwa liar gajah, pembentukan unit pengelola gampong dan beberapa lainnya, kepada hadirin inong berharap komitmen Bersama untuk terus menjaga keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Aceh Utara dengan tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan warga sekitar, tutupnya. Kegiatan ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis.

Sebagai informasi, Lanskap Cot Girek adalah Kawasan bernilai penting bagi keanekaragaman hayati yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor : 522.51/861/2024, tentang Penetapan Lanskap Cot Girek Kabupaten Aceh Utara Sebagai Kawasan Bernilai Penting Bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati, yang memiliki luas lebih kurang 20.700 Ha melintasi sebelas Gampong dalam Empat Kecamatan. [Adv]

Redaksi

Rubik :

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5

Berita Sepekan