ACEH UTARA | Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) Kabupaten Aceh Utara mengadakan pelatihan bertema “Kebutuhan dan Kecukupan Gizi, Pengasuhan, dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak” secara serentak di seluruh Balai KB di Aceh Utara, Selasa sore, (26/11/2024).
Pelatihan ini menyasar berbagai pihak, termasuk Pengelola Program Kampung KB (PPKBD), Sub-PPKBD, tim pendamping keluarga, kelompok kegiatan (Poktan), serta keluarga yang tergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Selain itu, peserta juga mencakup remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga dengan balita dan baduta.
Kepala DPM-PPKB Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Keluarga Sejahtera (Dalduk, KB, dan KS), Muhammad Azhar, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan keluarga yang berbasis kelompok kegiatan (Poktan) di Kampung KB sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi dan pengasuhan optimal bagi tumbuh kembang anak.
Dia mengatakan, upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas. “Pemahaman tentang gizi dan pengasuhan yang baik tidak hanya penting bagi tumbuh kembang anak, tetapi juga bagi kesejahteraan keluarga secara menyeluruh,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, peserta diberikan wawasan praktis tentang pemenuhan kebutuhan gizi, pola pengasuhan yang tepat, serta strategi pembinaan keluarga untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Hal ini sejalan dengan tekad DPM-PPKB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan berbasis keluarga.
Kegiatan ketahanan keluarga berbasis kelompok kegiatan (Poktan) di Kampung KB ini merupakan salah satu program prioritas DPM-PPKB Aceh Utara dalam mewujudkan keluarga yang tangguh dan sejahtera. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek gizi dan pengasuhan anak, tetapi juga melibatkan berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, untuk mendukung kualitas hidup keluarga.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan keluarga. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi seimbang, cara mengidentifikasi tanda-tanda malnutrisi pada anak, hingga teknik pengasuhan berbasis kasih sayang. Selain itu, peserta juga diberikan informasi mengenai perencanaan keuangan keluarga dan pengelolaan usaha rumah tangga untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
Muhammad Azhar menambahkan bahwa salah satu fokus utama kegiatan ini adalah memperkuat peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). “Periode 1.000 HPK merupakan masa emas tumbuh kembang anak yang tidak boleh terabaikan. Dengan pemahaman yang lebih baik di masyarakat, kami berharap angka stunting di Aceh Utara dapat terus menurun,” jelasnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Balai KB yang kompeten di bidangnya. Mereka memberikan pemaparan interaktif serta panduan praktis yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap para peserta dapat mensosialisasikan kepada masyarakat apa yang telah dipelajari. Gizi seimbang yang diberikan sejak dini akan menentukan kualitas kesehatan anak hingga dewasa. Peran orang tua sangat krusial dalam hal ini,” ungkap Azhar.
Muhammad Azhar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif mendukung program pembangunan keluarga. “Keluarga adalah pondasi utama bagi kemajuan bangsa. Jika keluarga sejahtera, maka masyarakat dan negara juga akan kuat. Mari bersama-sama menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.[Adv]