Aceh Utara — Cabang olahraga (cabor) Petanque Kabupaten Aceh Utara resmi memberangkatkan 10 atlet terbaik untuk mengikuti seleksi Pra-Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) 2026 yang digelar di Banda Aceh.
Seleksi Pra-PORA tersebut berlangsung di Lapangan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) pada 15–21 November 2025. Ajang ini menjadi penentu utama bagi atlet kabupaten/kota untuk memperebutkan tiket lolos ke Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2026 yang akan digelar di Kabupaten Aceh Jaya.
Kontingen Aceh Utara diperkuat oleh enam atlet putra dan empat atlet putri. Mereka diturunkan pada sejumlah nomor pertandingan strategis, di antaranya nomor double mix (ganda campuran putra–putri) serta beberapa nomor lain sesuai regulasi panitia Pra-PORA.
Pada laga awal penyisihan, Aceh Utara langsung menghadapi lawan-lawan tangguh, yakni Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Gayo Lues, dua daerah yang dikenal memiliki pembinaan petanque cukup mapan di Aceh.
Ketua Cabor Petanque Aceh Utara, Fazlullah Zahidi, S.Pd, mengatakan bahwa seluruh atlet telah menjalani persiapan intensif sejak jauh hari melalui pemusatan latihan training center dan latihan rutin terprogram.
“Persiapan sudah kita lakukan secara maksimal. Atlet mengikuti TC dan latihan rutin di bawah arahan dua pelatih, yakni Nasrullah, S.Pd, dan asisten pelatih Khairil Anwar, S.Pd. Target awal kita di Pra-PORA ini adalah meraih dua medali emas dan dua perak, serta meloloskan minimal lima atlet ke PORA 2026,” ujar Fazlullah
Ia menjelaskan, meski selama ini petanque di Aceh Utara masih tergolong cabor baru dan sebelumnya hanya tampil sebagai cabang eksebisi, namun momentum besar hadir setelah petanque resmi dipertandingkan pada PORA 2026.
Sejak 2024, cabor petanque Aceh Utara telah menjalankan program pembinaan berkelanjutan, dengan peningkatan intensitas latihan mulai Januari 2025. Data internal cabor mencatat, frekuensi latihan meningkat dari dua kali menjadi empat hingga lima kali per pekan, disertai simulasi pertandingan dan evaluasi teknik atlet secara berkala.
Langkah ini sejalan dengan tren perkembangan petanque di Aceh yang terus menunjukkan peningkatan. Pada PORA sebelumnya, jumlah kabupaten/kota peserta petanque meningkat signifikan, menandakan olahraga ini mulai diminati dan berkembang di berbagai daerah.
Ketua Umum KONI Aceh Utara, M. Dahlan Ishak, turut menyampaikan dukungan penuh kepada atlet dan jajaran pelatih yang telah bekerja keras menghadapi Pra-PORA.
“Pra-PORA ini bukan hanya soal lolos seleksi, tetapi juga tentang mempersiapkan atlet agar benar-benar siap bersaing dan berprestasi di PORA. Kami memberikan dukungan penuh kepada cabor yang menunjukkan komitmen, disiplin, dan progres nyata dalam pembinaan,” tegas Dahlan.
Pra-PORA menjadi fase krusial untuk menyaring atlet terbaik dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Dengan pembinaan yang semakin terarah dan persiapan yang matang, cabor petanque Aceh Utara dinilai memiliki peluang besar untuk menyumbang medali dan mencatatkan sejarah baru pada PORA 2026 mendatang. [Adv]
