Disporapar Aceh Utara Seleksi Atlet Pencak Silat Tingkat Sekolah: Cetak Bibit Unggul untuk PPLPD

Lhoksukon – Dalam upaya memperkuat pembinaan atlet muda dan melahirkan generasi berprestasi di cabang olahraga bela diri tradisional, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Aceh Utara menggelar seleksi atlet pencak silat tingkat sekolah. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (18/9/2025) di Gedung Meeting Room Disporapar Aceh Utara.

Foto: Para Peserta seleksi Pancak silat

Seleksi tersebut merupakan bagian dari program penjaringan atlet untuk Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD), yang menjadi wadah pembinaan atlet potensial sejak usia sekolah. Puluhan pelajar dari berbagai sekolah dan perguruan silat di Aceh Utara ikut ambil bagian dalam seleksi ini.

Kepala Disporapar Aceh Utara, M. Nasir, S.Sos., M.Si., mengatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi olahraga berprestasi daerah.

“Melalui seleksi ini, kita berharap dapat menemukan bibit-bibit atlet pencak silat yang tidak hanya unggul dalam teknik, tetapi juga berkarakter disiplin, pantang menyerah, dan menjunjung tinggi sportivitas. Mereka nantinya akan dibina secara berkelanjutan di PPLPD dan dipersiapkan menghadapi ajang-ajang besar seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) maupun kejuaraan nasional,” ujar M. Nasir.

Selain menjadi ajang seleksi, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi bagi pelatih daerah dalam menilai kemampuan teknis, fisik, dan mental para peserta. Penilaian meliputi unsur jurus dasar, stamina, reaksi, serta penguasaan taktik bertanding.

Foto: doc Disporapar Aceh Utara

Menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), pembinaan olahraga usia dini seperti melalui PPLPD sangat penting dalam pembentukan atlet profesional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 18 Tahun 2016 tentang PPLP, PPLPD, dan SKO, pembinaan terstruktur di tingkat daerah diharapkan menjadi pondasi untuk melahirkan atlet nasional.

Pencak silat sendiri bukan sekadar cabang olahraga, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia sejak tahun 2019. Oleh karena itu, Disporapar Aceh Utara memandang pembinaan atlet silat juga sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa.

“Pencak silat adalah identitas dan kebanggaan kita. Kita ingin anak-anak muda Aceh Utara tidak hanya berprestasi, tapi juga mencintai warisan leluhur mereka,” tambah Nasir.

Ke depan, para atlet terbaik hasil seleksi ini akan menjalani pembinaan rutin dengan program latihan yang disesuaikan berdasarkan potensi dan jenjang usia. Disporapar juga berencana menjalin kerja sama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Aceh Utara untuk memperkuat sistem pembinaan dan kompetisi berjenjang di tingkat sekolah.

Dengan pelaksanaan seleksi yang ketat dan pembinaan berkelanjutan, Aceh Utara menargetkan lahirnya atlet pencak silat tangguh yang mampu mengharumkan nama daerah di ajang Popda, Porprov, hingga PON mendatang.[Adv]

Redaksi

Rubik :

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5

Berita Sepekan