Petanque Resmi Dipertandingkan di PORA 2026, Aceh Utara Genjot Latihan Atlet Andalan Jelang Pra PORA

Lhoksukon – Petanque, olahraga yang mengandalkan ketepatan dan strategi lemparan bola besi, kini resmi naik panggung utama! Setelah sebelumnya hanya tampil sebagai cabang eksibisi, petanque dipastikan akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi pada ajang Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2026 di Kabupaten Aceh Jaya.

Kepastian ini disambut antusias oleh Kabupaten Aceh Utara. Sebanyak delapan atlet terbaik yang lolos seleksi telah dipersiapkan secara intensif untuk menghadapi ajang Pra PORA yang dijadwalkan pada Juni 2025 di Banda Aceh. Mereka merupakan bagian dari total 12 atlet binaan yang telah mengikuti program pembinaan sejak September 2024.

Para atlet saat ini berlatih rutin di Lapangan SMA Matangkuli di bawah bimbingan dua pelatih bersertifikat, Nasrullah, S.Pd dan Khairil Anwar, S.Pd. “Sejak Januari 2025 kami sudah mulai latihan intensif, dan setelah Idul Fitri, frekuensinya ditingkatkan menjadi setiap hari,” ujar Ketua Pengcab Petanque Aceh Utara, Fazlullah Zahidi, S.Pd, Selasa (13/5/2025).

Menurut Fazlullah, pembinaan ini tidak hanya ditujukan untuk menghadapi Pra PORA, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang guna menyiapkan atlet yang siap bersaing di level provinsi bahkan nasional.

Petanque adalah olahraga asal Prancis yang tergolong dalam kategori olahraga bola kecil dan akurasi. Permainan ini dimainkan dengan melempar bola logam (boules) sedekat mungkin ke sebuah bola kecil kayu yang disebut “cochonnet” atau “jack”. Olahraga ini bisa dimainkan secara tunggal, ganda, maupun triple (tiga lawan tiga), baik putra, putri maupun campuran.

Aturan dasar permainan petanque cukup sederhana namun membutuhkan keterampilan dan strategi tinggi. Pemain atau tim akan bergantian melempar bola dari dalam lingkaran ke arah cochonnet. Tim dengan jumlah bola terdekat terbanyak ke arah cochonnet pada akhir ronde akan mendapatkan poin. Pertandingan biasanya dimainkan hingga salah satu tim mencapai 13 poin.

Petanque tidak memerlukan lapangan khusus seperti rumput sintetis atau lantai beraspal—cukup tanah datar atau permukaan kerikil, menjadikannya olahraga yang inklusif dan fleksibel.

Dukungan KONI dan Harapan Prestasi

Ketua Umum KONI Aceh Utara, M. Dahlan Ishak, menyambut baik kemajuan petanque di daerahnya. Ia menegaskan bahwa KONI terus mendorong seluruh cabang olahraga untuk serius dalam pembinaan atlet dan memanfaatkan momentum keikutsertaan dalam PORA secara maksimal.

“PORA bukan hanya soal tampil, tetapi bagaimana kita mempersiapkan atlet dari segala aspek: teknik, fisik, dan mental. Petanque punya potensi besar dan kita ingin Aceh Utara menjadi daerah yang diperhitungkan di cabor ini,” tegasnya.

Dengan masuknya petanque sebagai cabang resmi, kontingen Aceh Utara memiliki peluang baru untuk memperluas perolehan medali, sekaligus memperkaya pilihan olahraga yang dikembangkan di daerah.

Sebagai informasi, petanque juga telah dipertandingkan dalam ajang nasional, yakni pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensinya makin kuat di Indonesia.

Melalui kerja keras pembinaan yang terstruktur dan semangat juang atlet muda Aceh Utara, diharapkan petanque bisa menjadi salah satu cabang penyumbang medali dan kebanggaan daerah pada PORA 2026 mendatang. [Adv]

Redaksi

Rubik :

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5

Berita Sepekan