12 Cabor Rampungkan Seleksi Pra-PORA 2025, Aceh Utara Fokus Cetak Atlet Unggulan Menuju PORA XV

Lhoksukon – Sebanyak 12 cabang olahraga (cabor) di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Utara telah menyelesaikan proses seleksi atlet untuk menghadapi ajang Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) IV Tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi awal membentuk kontingen tangguh menuju PORA XV Tahun 2026 yang akan digelar di Kabupaten Aceh Jaya.

Ketua Umum KONI Aceh Utara, M Dahlan Ishak, dalam keterangannya kepada Serambinews.com, Senin (12/5/2025), menyampaikan bahwa proses seleksi dilakukan secara objektif dan bertahap oleh masing-masing pengurus cabor, dengan mengedepankan prinsip meritokrasi dan sportivitas.

“Sejauh ini, sudah ada 12 cabor yang telah menuntaskan seleksi atlet, yaitu pencak silat, taekwondo, atletik, dayung, tinju, sepak takraw, futsal, sepak bola, bola basket, bulu tangkis, anggar, dan petanque,” ujar Dahlan.

Beberapa cabor seperti pencak silat, taekwondo, sepak bola, dan petanque sudah menjalani latihan intensif sejak Februari 2025, sebagai bentuk keseriusan dalam membentuk tim unggulan yang siap tempur di ajang Pra-PORA. Sementara beberapa cabang lain masih dalam tahap seleksi dan persiapan, yang ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini.

Dahlan menekankan bahwa pelaksanaan Pra-PORA 2025 mengacu pada jadwal dan regulasi yang ditetapkan oleh masing-masing Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga, sebagaimana tertuang dalam Peraturan KONI Aceh dan SK Dispora Aceh tentang Pelaksanaan Pra-PORA IV.

“Kami berharap seluruh tahapan seleksi dan pembinaan dapat berjalan efektif. Data akhir siapa saja yang lolos ke ajang Pra-PORA setiap cabor ditargetkan sudah bisa dipastikan paling lambat Desember 2025,” jelasnya.

29 Cabor di PORA 2026, Aceh Utara Selektif

Dari total 29 cabor yang akan dipertandingkan di PORA XV Aceh Jaya tahun depan, KONI Aceh Utara menegaskan tidak akan mengikuti seluruhnya. Alih-alih menyebar sumber daya, KONI memilih fokus pada cabang-cabang unggulan yang dinilai paling berpotensi menyumbang medali.

“Pendekatan ini sesuai dengan arahan pembinaan terarah berbasis potensi daerah, sebagaimana diatur dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diluncurkan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Fokus utama adalah pada prestasi dan pembinaan berkelanjutan, bukan sekadar partisipasi,” tambah Dahlan.

KONI Aceh Utara juga memberikan apresiasi kepada para pelatih dan pengurus cabor yang telah bekerja keras menyusun program seleksi dan pelatihan secara bertahap, berjenjang, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan semangat DBON dalam menyiapkan ekosistem pembinaan atlet sejak usia muda.

Dahlan berharap agar pembinaan yang dilakukan tidak hanya berhenti di ajang Pra-PORA, tetapi menjadi fondasi untuk mencetak regenerasi atlet yang tangguh, kompetitif, dan mampu berbicara di level nasional bahkan internasional.

“Ini bukan hanya soal mengejar medali semata, tapi membangun sistem pembinaan olahraga Aceh Utara yang kuat, terstruktur, dan berkelanjutan,” tutup Dahlan. [Adv]

Redaksi

Rubik :

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5

Berita Sepekan