SignalNews.co | Lhoksukon – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) provinsi Aceh menemukan 315 kg boraks di tiga lokasi di Aceh Utara, hal ini diungkapkan di pada kegiatan pengambilan sampel dan pengujian pangan jajanan berbuka puasa atau takjil. kamis (4/4/2024)
Boraks adalah bahan pembersih (antiseptik; zat pembantu melelehkan zat padat) yang berupa hablur (kristal) berwarna kuning atau serbuk berwarna cokelat.
Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar juga ikut serta melakukan sidak jajanan yang dijual para pedagang di pasar lhoksukon, selain itu juga ikut hadir dalam rombongan Kepala Dinas Kesehatan, syarifuddin, SKM dan Plt Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Aceh Utara, Cut Zullinda, AP MSi.
Dalam operasi pasar tersebut, Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, SE, MSi bersama BPOM menyasar ke sejumlah jajanan pingin jalan di kota lhoksukon, yakni jajanan somai, lontong sate dan tahu krispi.
Kepala BPOM Provinsi Aceh, Yudi Noviandi kepada Awak media mengutarakan sudah melakukan pengintai di tiga lokasi di aceh utara, kami menemukan 315 kg bahan boraks yang dikemas bermerk serumpun ayam.
“petugas kami menemukan boraks di pasar kreunggukuh sebanyak 4 kg, pasar Geudong 97 kg, pasar panton labu 99 kg dan lhoksukon 115 kg, dengan total 315 kg. ujar Yudi
Yudi mengatakan sebelumnya petugas kami juga sudah melakukan pengecekan baik swalayan, jajan tradisional yang ada di kuta lhoksukon, dari hasil uji lab keseluruhan sampel hanya terdapat jajanan mie yang dikemas dalam cap mengandung boraks.
Dalam hal ini, BPOM tegasnya, berkomitmen untuk senantiasa mengawasi keamanan pangan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat jelang lebaran idul Fitri 1445 H. Oleh karena itu kita harus melakukan pemantauan dan pengawasan kepada konsumen. Selain itu juga melakukan edukasi kepada masyarakat supaya lebih cerdik memilih produk pangan.
“Kepada pelaku usaha pangan kita juga mengimbau untuk terus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan kepada masyarakat diharapkan lebih teliti dalam memilih produk makanan yang layak dikonsumsi dengan aman,” tandas Yudi.
Sementara, Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar mengapresiasi BPOM dari Banda Aceh yang melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional di Aceh Utara untuk memastikan keamanan dan kelayakan produk makanan yang dijual di pasar atau swalayan di Aceh Utara, ia berharap hal itu dapat terus berlanjut.
Mahyuzar juga meminta kepada Dinas kesehatan dan Disperindagkop dan UKM terus bersinergi dan rutin sosialisasi terhadap bahan bahan yang menjadi sumber makanan, ini tentang kesehatan masyarakat, misalnya bahan makanan mengandung borax.
“Saya berharap semoga BPOM di Banda Aceh dapat terus menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, untuk mencerdaskan masyarakat dalam memilih produk produk makanan yang layak dan aman untuk dikonsumsi,” pungkas Mahyuzar.[]