Search

30 Desember 2025

|

Adventorial

Dukungan Penuh KONI: Petanque Aceh Utara Siap Jadi Kekuatan Baru di PORA

Aceh Utara — Di tengah deru persiapan menuju Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2026, satu cabang olahraga baru tiba-tiba mencuri perhatian. Petanque, olahraga asal Prancis yang penuh strategi dan presisi baru pertama kali dipertandingkan di PORA. Namun bagi Aceh Utara, “baru” bukan alasan untuk ragu. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Utara justru memilih langkah sebaliknya, memberi dukungan penuh kepada tim petanque yang akan berlaga di ajang pra PORA.

Komitmen itu bukan sekadar pernyataan seremonial. Kontingen Petanque Aceh Utara turun dengan kekuatan 10 atlet terbaik, terdiri dari empat atlet putri dan enam atlet putra. Mereka dikirim untuk berebut tiket menuju PORA Aceh Jaya 2026 dalam babak kualifikasi yang digelar di Lapangan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, 15–21 November 2025.

Para atlet ini akan tampil di sejumlah nomor pertandingan, termasuk nomor bergengsi ganda campuran yang selama ini menjadi salah satu kategori paling kompetitif dalam olahraga petanque. Meski masih terbilang anyar, skuad Aceh Utara disebut memiliki potensi besar untuk menembus PORA tahun depan.

Ketua Umum KONI Aceh Utara, M. Dahlan Ishak, jelang pemberangkatan atlet menegaskan bahwa pihaknya tidak memandang petanque sebagai cabor kelas dua hanya karena statusnya yang baru. Sebaliknya, ia menyebut kehadiran petanque sebagai kesempatan untuk menambah warna dan membuka peluang medali baru di kontestasi olahraga terbesar di Aceh.

“Petanque memang cabor baru, tapi bukan alasan untuk kita mundur. Aceh Utara harus berani maju, dan kami mendukung penuh para atlet yang bertanding di pra PORA.” ujar Dahlan yang akrab disapa Maklan.

Ia menambahkan, kesiapan atlet serta keseriusan pelatih menjadi alasan utama KONI memberi dukungan penuh. Menurutnya, proses latihan para atlet petanque Aceh Utara dalam beberapa bulan terakhir berjalan intens dan sistematis, meski fasilitas latihan masih terbatas.

“Saya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada atlet dan pelatih. Mereka sudah bekerja sangat keras, bahkan lebih dari yang kami minta. Semangat seperti ini yang harus terus dijaga.” kata Maklan.

Babak pra PORA di kampus USK Banda Aceh menjadi momentum perdana bagi petanque Aceh Utara tampil di arena resmi tingkat provinsi. Di lapangan yang penuh sorot perhatian itu, para atlet Aceh Utara dijadwalkan menghadapi dua lawan kuat, yakni Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Besar pada pertandingan awal.

Maklan menyebut bahwa para atletnya sudah berada dalam kondisi terbaik. Mereka telah berlatih teknik lemparan, akurasi, strategi permainan, hingga simulasi pertandingan untuk meningkatkan daya saing di pra PORA.

“Para atlet masih muda dan energik. Mereka cepat belajar dan punya motivasi besar. Itu modal penting untuk sebuah cabor baru,” ujarnya.

Bagi Aceh Utara, keikutsertaan di pra PORA tidak hanya tentang memenuhi kuota atau memperkenalkan cabang olahraga baru. Lebih dari itu, ingin Aceh Utara hadir sebagai kekuatan baru petanque di Aceh.

KONI Aceh Utara menegaskan akan terus memberikan dukungan, Maklan menyebut, petanque berpotensi menjadi cabor unggulan bila dikelola dengan baik sejak awal.

“Ini momentum penting. Kalau kita ingin berprestasi di PORA 2026, pondasinya harus dipersiapkan dari sekarang.” tutup Maklan.[Adv]