Aceh Utara | Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muda Seudang Aceh Utara melaksanakan kegiatan diskusi interaktif bertema “Persatuan dan Perdamaian MoU Helsinki untuk Penguatan Wawasan Kader Muda Seudang”, Senin, 20 Oktober pukul 14.00 WIB di Gathaf Kupi, Aceh Utara.
Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi generasi muda untuk memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai perdamaian dan butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang menjadi dasar perdamaian Aceh.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni DR.Alfian akademisi dari Universitas Malikussaleh (Unimal), dan Halim Abe, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pasee.
Kedua pemateri ini membahas berbagai aspek penting terkait implementasi MoU Helsinki dalam konteks pembangunan Aceh hari ini, serta bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam menjaga semangat perdamaian yang telah diperjuangkan.
Ketua panitia pelaksana, TM. Zainuddin, SH, menyebutkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan seluruh butir MoU Helsinki secara menyeluruh, sehingga dapat mendorong terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Aceh.
“Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengajak pemuda Aceh, khususnya di Aceh Utara, agar terus mendukung langkah-langkah Mualem dalam menarik investor mancanegara ke Aceh. Dengan hadirnya investasi luar negeri, diharapkan akan terbuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ujarnya dalam sambutan.
Melalui kegiatan ini, kata dia, DPW Muda Seudang Aceh Utara berharap dapat memperkuat solidaritas generasi muda Aceh dalam menjaga perdamaian dan membangun daerah. Semangat MoU Helsinki diharapkan tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi landasan nyata untuk mendorong pembangunan ekonomi, sosial, dan politik Aceh ke arah yang lebih baik.
“Diskusi ini menjadi bukti bahwa generasi muda Aceh siap mengambil peran dalam melanjutkan cita-cita perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Muda Seudang Aceh Utara, Jadidan, S.Pd, menegaskan komitmennya untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang selaras terhadap kepentingan rakyat Aceh berdasar MoU Helsinki.
“Program nasional terutama dalam upaya pemerataan pembangunan, peningkatan kesejahteraan, serta pemberdayaan ekonomi daerah Istimewa,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, DPW Muda Seudang juga memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur Aceh dalam menertibkan dan menutup aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan.

kegiatan diskusi interaktif bertema “Persatuan dan Perdamaian MoU Helsinki untuk Penguatan Wawasan Kader Muda Seudang”, Senin, 20 Oktober pukul 14.00 WIB di Gathaf Kupi, Aceh Utara.
“Semoga Pelabuhan Krueng Geukuh dapat berfungsi optimal sebagai motor penggerak ekonomi baru di Aceh, mengingat potensinya yang strategis dalam mendukung perdagangan dan investasi regional,” pintanya.
Dijelaskannya, DPW Muda Seudang Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk terus mensupport pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam berbagai program pembangunan demi terwujudnya visi “Aceh Utara Bangkit”.
“Melalui sinergi antara pemerintah, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan Aceh dapat terus maju dalam bingkai perdamaian dan kemakmuran yang abadi,” demikian tegas Ketua DPW Muda Seudang Aceh Utara, Jadidan, S.Pd.
Acara ini dihadiri oleh Mewakili Pemerintah Aceh Uatara, di antaranya Sekdis Kominfo Aceh dan persandian Aceh Utara, Hamdani,S.Ag.,M.Sos dan Stafnya, Para mantan Kombatan Gam, Kamaruddin Ketua BRA Aceh Utara, tidak hanya itu, aktivis muda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh Utara turut hadir untuk memberikan pandangan dan semangat dalam diskusi yang bersifat terbuka dan partisipatif ini.[]