ACEH UTARA | Pemerintah Aceh Utara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara fokus dalam menekan angka stunting menggelar kegiatan ketahanan keluarga berbasis kelompok kegiatan (Poktan) di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kecamatan Meurah Mulia. Kegiatan ini berlangsung di Balai Penyuluhan KB Kecamatan setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dasar hukum yang kuat, yaitu Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas.
Kepala Bidang Dalduk, KB, dan KS DPMPPKB Aceh Utara, Muhammad Azhar, menjelaskan bahwa salah satu materi yang disampaikan selama kegiatan ini adalah tentang kebutuhan dan kecukupan gizi, serta pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak bagi kader Poktan di Kampung KB Gampong Baroh Kuta Batee. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kesehatan keluarga, terutama mengenai kebutuhan gizi dan tumbuh kembang anak.
“Peserta diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat, seimbang, dan sesuai kebutuhan. Mereka juga diajarkan tentang pemberian makanan kaya nutrisi dalam porsi yang sesuai dengan kemampuan cerna balita,” jelasnya.
Sasaran kegiatan ini meliputi ibu hamil, ibu balita, remaja, serta kader keluarga dan remaja, dengan harapan mampu menyebarkan informasi penting terkait gizi dan kesehatan keluarga di lingkungannya masing-masing.
Selain edukasi gizi dan pengasuhan anak, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya perencanaan keluarga sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut. Muhammad Azhar menambahkan, “Keluarga yang terencana dengan baik dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak, sehingga anak-anak dapat tumbuh optimal, baik secara fisik maupun mental.”
Dalam kesempatan yang sama, para kader juga dilibatkan dalam pelatihan khusus mengenai deteksi dini stunting dan bagaimana melakukan intervensi langsung di masyarakat. Muhammad Azhar menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, khususnya para kader, yang menjadi ujung tombak dalam penyebaran informasi di lingkungannya.
“Ke depan, kami akan terus memperluas jangkauan program ini ke desa-desa lain di Aceh Utara, agar semakin banyak keluarga yang sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan pemenuhan kebutuhan gizi anak,” ujarnya.
Sebagai bentuk lanjutan dari kegiatan ini, DPMPPKB Aceh Utara juga akan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas program dalam jangka panjang. Muhammad Azhar menyebutkan bahwa evaluasi ini dilakukan melalui kunjungan lapangan dan pengumpulan data kesehatan keluarga, terutama terkait status gizi balita dan ibu hamil.
“Kami akan melakukan evaluasi untuk menilai dampak dari program ini. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki metode sosialisasi dan intervensi yang kami lakukan, sehingga target penurunan stunting dapat tercapai secara optimal,” ungkapnya.
Muhammad Azhar menegaskan komitmen DPMPPKB Aceh Utara untuk terus mendorong terciptanya keluarga berkualitas yang sehat dan sejahtera melalui berbagai program berbasis masyarakat. “Kami optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, program ini dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari masalah gizi buruk,” pungkasnya.[Adv]