Aceh Utara – Kontingen atletik Aceh Utara berangkat ke Banda Aceh dengan membawa harapan besar. Pada 21 November 2025, rombongan yang dipersiapkan oleh Pengurus Cabang Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Aceh Utara itu akan memulai perjuangan di ajang seleksi Pra-Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) 2025. Targetnya jelas: menembus babak final dan mengamankan tiket menuju PORA 2026.
Ketua KONI Aceh Utara, Maklan, menyebutkan bahwa cabang atletik menjadi salah satu andalan daerah dalam perebutan tiket PORA. Untuk itu, sebanyak 14 atlet terbaik telah dipersiapkan secara khusus untuk mengikuti seleksi yang akan berlangsung pada 21–27 November 2025 di Stadion Lhong Raya (Harapan Bangsa) dan Stadion Mini Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
“Ke-14 atlet ini merupakan hasil seleksi dan pembinaan yang panjang. Mereka dipilih berdasarkan prestasi, konsistensi latihan, dan kesiapan mental menghadapi persaingan,” ujar Maklan, Rabu (19/11/2025).
Seleksi Pra-PORA cabang atletik tahun ini diprediksi berlangsung ketat. Setiap kabupaten/kota di Aceh menurunkan atlet terbaiknya demi mengamankan kuota menuju PORA. Dalam situasi tersebut, Aceh Utara datang dengan persiapan yang tidak singkat. Selama lima bulan terakhir, para atlet menjalani latihan intensif terpusat di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe.
Latihan difokuskan pada peningkatan fisik, teknik, dan daya tahan, sekaligus simulasi lomba untuk membangun mental bertanding. Pendekatan itu dinilai penting agar atlet tidak hanya siap secara kemampuan, tetapi juga matang dalam membaca situasi perlombaan.
Cabang dan nomor yang diikuti Aceh Utara terbilang lengkap, mulai dari nomor lari jarak pendek hingga jarak jauh, nomor estafet, serta nomor lapangan. Di antaranya lari 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter, 1.500 meter, 5.000 meter, hingga 10.000 meter untuk putra dan putri. Selain itu, Aceh Utara juga menurunkan atlet pada nomor lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, lompat jauh, lompat jangkit, serta estafet 4×100 meter putri dan estafet 4×400 meter campuran.
Maklan menjelaskan, pemetaan nomor tersebut dilakukan berdasarkan potensi atlet yang ada. Beberapa nomor dinilai memiliki peluang besar untuk meloloskan wakil Aceh Utara ke PORA, terutama nomor-nomor yang selama ini menjadi kekuatan daerah.
Para atlet yang akan berlaga antara lain Celesta Arabella yang turun di nomor lempar cakram dan lontar martil, Intan Fitriani pada lempar lembing, serta Miftahul Raihan Nadia di nomor lari 200 meter dan 400 meter. Ada pula Qurratul A’yun yang akan bersaing di nomor 800 meter dan 1.500 meter, serta Novia Sabrina di nomor 5.000 meter.
Di sektor sprint, Aceh Utara mengandalkan Nazia Mumtaza (100 meter dan 200 meter), Muhammad Farhan T (100 meter dan 200 meter), Muhammad Hanis (100 meter), serta Reza Akbar (200 meter dan 400 meter). Untuk jarak jauh, Farzi Al Hasif akan turun di nomor 8.000 meter dan 15.000 meter, sementara Irfandi akan bersaing di 5.000 meter dan 10.000 meter.
Sementara itu, nomor lapangan diperkuat oleh Riski Rahmad Yana (lompat jauh dan lompat jangkit), Muhammad Aziz Maulana (lompat jauh), serta Muhammad Farhan B di nomor lempar lembing dan lempar cakram.
Selama mengikuti Pra-PORA, para atlet akan didampingi dua pelatih, Saiful Bahri dan Randa Rinaldi, dengan Jamaluddin bertindak sebagai manajer tim. Ketiganya terlibat langsung dalam proses pembinaan sejak awal persiapan, sehingga memahami karakter dan kemampuan masing-masing atlet.
Jamaluddin menyatakan optimismenya terhadap peluang Aceh Utara. Menurut dia, grafik perkembangan atlet selama masa latihan menunjukkan tren positif, baik dari sisi catatan waktu maupun stabilitas performa.
“Kami memasang target realistis, tetapi tetap ambisius. Harapannya, sebanyak mungkin atlet Aceh Utara bisa lolos ke PORA. Ini bukan hanya soal tiket, tetapi juga soal pembuktian bahwa pembinaan yang dilakukan berjalan ke arah yang benar,” kata Jamaluddin.
Ia menambahkan, beberapa nomor unggulan Aceh Utara menunjukkan kemajuan signifikan, terutama pada nomor lari menengah dan nomor lapangan. Meski demikian, seluruh atlet diingatkan untuk tetap fokus dan menjaga kondisi hingga hari pertandingan.
Bagi KONI Aceh Utara, keikutsertaan dalam Pra-PORA 2025 bukan sekadar rutinitas empat tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang membangun prestasi olahraga daerah. Atlet-atlet muda yang diturunkan diharapkan tidak hanya bersaing hari ini, tetapi juga menjadi tulang punggung Aceh Utara pada ajang-ajang besar di masa mendatang.
