Aceh Utara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus menunjukkan capaian signifikan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini tidak terlepas dari kerja kolaboratif lintas sektor, termasuk keberhasilan implementasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang semakin memperkuat intervensi di tingkat keluarga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Aceh Utara, Fuad Mukhtar, menyampaikan apresiasi besar terhadap seluruh kader dan tenaga lapangan yang menjadi tulang punggung keberhasilan program. Menurutnya, Kader Penyuluh KB (PKB), Petugas Lapangan KB (PLKB), dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) adalah “garda terdepan” dalam memastikan seluruh intervensi stunting berjalan efektif di desa dan puskesmas.
Capaian Aceh Utara: Stunting Turun, Intervensi Meningkat, Berdasarkan laporan terkini, Aceh Utara mencatat capaian penting:
Prevalensi Stunting: 3,7%
Wasting: 4,0%
Gizi Buruk: 0,1%
Input Data: 90%
Fuad menilai capaian tersebut lahir dari kerja keras semua unsur, mulai dari pemerintah kabupaten hingga kader desa. “Ini adalah buah dari kerja keras para PKB, PLKB, TPK, dan seluruh puskesmas di 27 kecamatan. Mereka bekerja tanpa lelah mendampingi keluarga berisiko, memberikan edukasi, dan memastikan intervensi tepat sasaran,” ujarnya.
GENTING: Menguatkan Dukungan Orang Tua Asuh untuk Keluarga Berisiko
Program GENTING berperan besar dalam mempercepat penurunan stunting melalui keterlibatan donatur, tokoh masyarakat, dan pihak swasta sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk penyediaan pangan bergizi, pemantauan kesehatan, serta kolaborasi langsung dengan kader TPK dan perangkat desa.
Sinergi GENTING dengan intervensi kesehatan puskesmas memperkuat layanan bagi ibu hamil KEK, balita stunting, hingga keluarga yang membutuhkan sentuhan gizi tambahan berbasis protein hewani.
Puskesmas Jadi Tulang Punggung Layanan Gizi dan Kesehatan
Fuad menegaskan bahwa 32 puskesmas se-Aceh Utara berperan vital dalam monitoring pertumbuhan balita, penanganan ibu hamil risiko tinggi, serta pemberian makanan tambahan. Dukungan mereka memastikan bahwa layanan berjalan rutin dan terarah.
Puskesmas yang terlibat tersebar di seluruh kecamatan, mulai dari Sawang, Babah Buloh, Nisam, Banda Baro, Kuta Makmur, Simpang Keuramat, Syamtalira Bayu, Dewantara, hingga seluruh wilayah kerja lainnya.
Selain itu, Fuad memberikan apresiasi khusus kepada Ketua IPeKB Aceh Utara, Marliah, beserta seluruh jajaran penyuluh KB yang dinilai sangat berperan dalam edukasi masyarakat dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Sinergi Lintas Sektor Jadi Fondasi Utama
Keberhasilan Aceh Utara menekan stunting, kata Fuad, merupakan hasil sinergi lintas sektor antara pemerintah kabupaten, kecamatan, gampong, tenaga kesehatan, dan kader KB. Kolaborasi tersebut diperkuat oleh kehadiran GENTING yang membantu mengatasi masalah gizi dari sisi non-medis melalui dukungan langsung kepada keluarga.
“Upaya penurunan stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi gerakan bersama. Dan GENTING telah membuktikan diri sebagai penguat yang sangat efektif,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara memastikan bahwa program GENTING akan terus dikembangkan dan diperluas ke seluruh gampong, terutama yang memiliki keluarga berisiko tinggi. [Adv]
