Kunjungan kerja tersebut sempat disorot di akun TikTok @aceh.tulen milik Nasir Usman serta dimuat oleh salah satu media online. Akun tersebut menyoroti pertemuan antara Pemkab Aceh Utara dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Jakarta. Sementara itu, media online tersebut bahkan memuat berita dengan judul provokatif.
Menanggapi hal tersebut, pemerhati sosial dan penggiat sosial Aceh, Akmal Daud, menyayangkan narasi negatif yang diangkat oleh pihak-pihak tertentu. Menurutnya, langkah yang diambil oleh Ayah Wa justru merupakan bagian dari ikhtiar memperjuangkan pembangunan Aceh Utara yang selama ini masih tertinggal dibandingkan daerah lain di Aceh.
“Kalau Ayah Wa tidak melakukan pertemuan dan lobi-lobi dengan kementerian di Jakarta, mungkin Aceh Utara akan terus stagnan tanpa perubahan. Ini justru bentuk kerja nyata dan semangat untuk membawa pembangunan ke daerah,” tegas Akmal Daud, Sabtu (26/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa lobi-lobi ke kementerian merupakan hal yang lazim dilakukan oleh kepala daerah demi mengakses program, anggaran, dan dukungan pusat untuk percepatan pembangunan daerah. “Langkah ini harusnya didukung, bukan justru dijadikan bahan candaan atau kritik yang tidak konstruktif,” tambahnya.
Akmal menilai, dalam situasi keuangan daerah yang terbatas, pendekatan langsung ke kementerian merupakan strategi efektif agar program pembangunan pusat bisa masuk ke Aceh Utara. Apalagi daerah tersebut masih membutuhkan banyak intervensi dalam bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan ekonomi masyarakat.
“Tidak semua perjuangan terlihat megah dari luar. Kadang, pertemuan-pertemuan seperti ini yang menjadi pintu awal perubahan besar,” ujar Akmal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi, terutama yang bersumber dari media sosial atau judul berita yang provokatif. “Kita perlu mendukung upaya-upaya yang dilakukan demi kemajuan daerah, bukan justru menjatuhkan semangat mereka yang sedang berjuang,” pungkasnya.
Langkah Ayah Wa dan jajarannya ke Jakarta patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap kemajuan Aceh Utara. Harapannya, kunjungan tersebut membuahkan hasil konkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh Utara pada umumnya.[]
