Langkah Strategis Menekan Stunting, DPMPPKB Aceh Utara Buka Diseminasi AKS Siklus 2 Tahun 2024

ACEH UTARA | Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M membuka acara Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Siklus 2 Tahun 2024, di lantai 2 TR Coffee, Jalan Mesjid Baiturrahman, Kota Lhokseumawe.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk TP PKK Kabupaten Aceh Utara, PLT Asisten Bidang Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Utara, serta perwakilan dari dinas-dinas seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Senin lalu (21/10/2024).

Dalam acara tersebut, turut hadir camat dari beberapa kecamatan seperti Syamtalira Aron dan Sawang, tim pakar AKS Aceh Utara, kepala UPTD Puskesmas Syamtalira Aron dan Sawang, ahli gizi, PLKB kecamatan, serta para bidan desa dan keuchik dari berbagai gampong.

Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., yang memimpin jalannya Diseminasi menyampaikan mengenai langkah-langkah strategis untuk menekan angka stunting di Aceh Utara. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pelaksanaan audit kasus stunting ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat terkait kondisi stunting di Aceh Utara.

“Audit ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor penyebab stunting, sehingga kita bisa merumuskan intervensi yang lebih tepat sasaran,” ujar Fuad.

Selain itu, tim pakar AKS juga memaparkan hasil temuan dari siklus audit sebelumnya dan memberikan rekomendasi terkait intervensi yang perlu diperkuat. Beberapa poin penting yang dibahas antara lain perlunya peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi, serta program edukasi bagi masyarakat terkait pola asuh dan kesehatan lingkungan.

Kegiatan ini juga melibatkan diskusi terkait hasil paparan yang dipimpin oleh Satgas Stunting Kabupaten Aceh Utara, Anwar, SE, bersama para peserta dari berbagai instansi dan tokoh masyarakat. Mereka turut memberikan masukan dan pandangan mengenai penanganan stunting di daerah masing-masing. Geuchik Gampong Pante, Syamtalira Aron, misalnya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan tenaga kesehatan dalam mengawasi pertumbuhan anak-anak di gampongnya.

Di akhir kegiatan, disepakati bahwa hasil dari diseminasi ini akan menjadi landasan untuk menyusun rencana aksi yang lebih komprehensif ke depan . Langkah-langkah strategis tersebut akan melibatkan sinergi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, dengan tujuan mengurangi prevalensi stunting di Aceh Utara secara signifikan pada tahun-tahun mendatang.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, DPMPPKB Aceh Utara bersama dinas terkait akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap implementasi hasil audit. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dari diseminasi audit dapat diterapkan secara efektif di lapangan.

Fuad Mukhtar menegaskan, “Kami akan terus mengupayakan kolaborasi yang solid antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Fokus kami tidak hanya pada intervensi medis, tetapi juga pada edukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi dan pola asuh yang baik.”

Diharapkan dengan upaya berkelanjutan ini, angka stunting di Aceh Utara dapat terus menurun, sejalan dengan target nasional untuk mengurangi prevalensi stunting secara signifikan pada tahun 2024. Pemerintah daerah juga mengajak semua pihak untuk terus berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting, karena keberhasilan program ini memerlukan keterlibatan semua elemen masyarakat.

Kegiatan ini pun ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk terus mendukung upaya penurunan stunting di Aceh Utara melalui aksi nyata di lapangan.[Adv]

Redaksi

Rubik :

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5