Pj Gubernur: Aceh Daerah Pertama Terapkan Cakupan Kesehatan Semesta

BANDA ACEH | Sektor Kesehatan merupakan sektor yang akan terus menjadi prioritas Pembangunan Aceh. Komitmen tersebut dapat dilihat dari sejarah, bahwa Aceh merupakan daerah tingkat provinsi pertama yang menerapkan Cakupan Kesehatan Semesta.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dalam sambutannya, saat membuka Rapat Kerja Nasional ke-14, Asosiasi Rumah Sakit Daerah se-Indonesia tahun 2024, di Amel Convention Hall, Rabu (24/7/2024).

“Aceh merupakan daerah tingkat provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan Cakupan Kesehatan Semesta, yang diimplementasikan sebagai Program Jaminan Kesehatan Aceh. Ini menegaskan bahwa kesehatan adalah sektor yang sangat menjadi prioritas.

Dalam sambutannya, Gubernur menyebutkan, pelayanan rumah sakit tentu bermacam ragam, sesuai penyakit yang ditangani. Sebagian besar dari layanan itu mengacu pada program JKN yang diimplementasikan ke dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS kesehatan.

Pada Rakernas tahun ini, ASKADA mengusung tema ‘Transformasi layanan rujukan dan pemenuhan tenaga medis di Rumah Sakit Daerah, Menuju Indonesia Emas 2045’. Gubernur menyebutkan tema ini sangat relevan dengan pembangunan kesehatan Aceh.

Oleh karena itu, Gubernur meyakini, pembahasan pada Raker ini bisa mendorong seluruh Rumah Sakit Daerah untuk berbenah sehingga sistem pelayanannya semakin berkualitas.

Bustami mengungkapkan, salah satu persoalan yang kerap muncul dalam pelayanan di rumah sakit daerah adalah, sistem rujukan yang berjalan lambat. Dari beberapa pengalaman yang ada, sistem rujukan sangat bergantung pada SDM, sarana dan prasarana, metode, peralatan, dan biaya.

“Bagi Pemerintah Aceh, pemenuhan hal-hal ini merupakan perhatian utama sebelum masuk ke tahap rujukan. Karena itu, kami berkomitmen untuk terus memperkuat sistem layanan Puskesmas di seluruh pelosok daerah,” kata Gubernur.

Selain itu, sambung Gubernur, peningkatan fasilitas, penyediaan tenaga medis yang andal, serta distribusi obat yang merata, juga penting agar pelayanan di tingkat dasar berjalan maksimal. Jikapun, dibutuhkan penanganan lebih untuk kasus tertentu, diupayakan agar rujukan berjalan cepat.

“Di sinilah upaya peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan dengan tenaga medis yang kompeten dan peralatan modern, menjadi hal yang sangat penting. Kami juga berupaya terus memperkuat rumah sakit daerah sebagai tempat pendidikan dokter spesialis sehingga proses transformasi ilmu terus berkesinambungan,” tandas Gubernur.

“Kita tentu menyadari, tuntutan masyarakat akan layanan kesehatan yang cepat dan akurat terus meningkat. Karena itu, besar harapan kami, Rakernas ini bisa menghasilkan rekomendasi dan langkah strategis, agar Rumah sakit Daerah bisa meningkatkan layanannya di semua lini,” imbuh Bustami.

Oleh karena itu, ARSADA sangat diharapkan berada di garis terdepan mengawal semangat ini, sehingga mampu mewujudkan layanan kesehatan terbaik demi tercapainya Indonesia Emas 2045.

“Alhamdulillah, kami merasa bangga dan berbahagia, atas keputusan ARSADA yang telah memilih Aceh sebagai tuan Rakernas ARSADA tahun ini. Atas nama Pemerintah Aceh, kami mengucapkan Selamat Datang kepada keluarga besar ARSADA dari berbagai wilayah di tanah air. Selamat datang di Negeri Serambi Mekkah,” kata Gubernur.

“Sukses terus untuk ARSADA ! Semoga rumah sakit daerah siap tampil sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita. Semoga Rakernas ini mampu menghasilkan rekomendasi terbaik, guna mendukung peran Rumah Sakit Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” pungkas Gubernur.

Untuk diketahui bersama, Rakernas XVIV ASKADA diikuti oleh 339 peserta, yang terdiri atas perwakilan Rumah Sakit Daerah, Dinas Kesehatan, perwakilan Pemda dan perwakilan DPRD se-Indonesia. Pada kegiatan tersebut, Gubernur juga menandatangani prasasti Kantor ARSADA wilayah Aceh.[]

Redaksi

Leave a Comment

Populer Sepekan

1

2

3

4

5