LHOKSEUMAWE | Program Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilaksanakan sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni secara serentak di seluruh daerah dengan melibatkan berbagai pihak dan unsur terkait.
Gerakan ini resmi diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe A Hanan bersama Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto, Komandan Korem 011 Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Lhokseumawe, Pj Ketua TP-PKK, Ketua Dharma Wanita, di Gampong Ule Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Kamis (13/6/2024).
A Hanan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan anak. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak secara individual, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus bangsa.
“Program intervensi pencegahan perlu kita lakukan secara serius dan berkelanjutan agar kedepan tidak ada lagi anak-anak di Kota Lhokseumawe yang lahir dalam kondisi stunting,” ucapnya.
Melalui Gerakan ini diharapkan 100% sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan, seperti deteksi dini dan edukasi dalam rangka mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Kota Lhokseumawe bebas stunting dapat segera terwujud.
“Saya berharap, kepada orang tua, puskesmas, kepala desa, posyandu untuk dapat memastikan masyarakat kita terbebas dari anak-anak stunting,” harapnya.
A Hanan juga memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga mampu menurunkan angka stunting di Kota Lhokseumawe. Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, angka stunting tahun 2023 berjumlah 805 balita, namun saat ini turun menjadi 752 balita. Secara urutan, Kota Lhokseumawe menempati posisi kedua terendah kasus stunting di Provinsi Aceh.[]