ACEH UTARA | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara jemaah haji akan menjalankan puncak kembali di Tanah air jamaah haji harus menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara Amir Syarifudin melalui Kabid Kesehatan dr. Ferry Yanto menggencarkan edukasi mengenai kesehatan haji langsung di Asrama haji Banda Aceh.
Kegiatan edukasi dilaksanakan berkolaborasi dengan tim bimbingan ibadah, sehingga dalam satu waktu jamaah haji mendapatkan muatan edukasi mengenai kesehatan dan ibadah.
Edukasi yang diberikan kepada jemaah dimaksudkan agar muncul kesadaran dari jemaah haji bahwa diperlukan persiapan kesehatan dan mental.
“Tadi kita sudah melakukan edukasi tentang kesehatan kepada jemaah haji sebagai upaya memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa untuk menghadapi perlu persiapan kesehatan dan mental. Untuk itu supaya tetap sehat, tim promosi kesehatan menyelenggarakan edukasi mengenai tips sehat menjelang pemulangan jamaah haji,” tutur dr Ferry Yanto.
Tips kesehatan yaitu pertama, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidil haram terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti).
Kedua, waspada pada cuaca panas di Makkah yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh. Oleh karenanya jemaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus.
Jika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air. Bagi jemaah haji Risti disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.
“Kemanapun pergi bawalah air minum. Kami sudah membagikan oralit, jadi satu hari targetnya satu oralit cukup untuk menambah elektrolit yang ada di tubuh,” terang dr. Ferry.
Ketiga, jangan lupa makan pada waktunya. Mengingat aktivitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.
Keempat, jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.
Kelima, konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji Risti. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah. Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.
Keenam, penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
Ketujuh jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya himbauan kurangi aktifitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktifitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
Lebih jauh, dr. Ferry Yanto, juga mengimbau agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji Lansia, Risti dan disabilitas. Perlu adanya peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang Risti di kloter masing-masing.
Di sela-sela edukasi, jemaah haji diajak untuk melakukan olah tubuh ringan yang dapat diaplikasikan setiap waktu agar otot dan saraf tubuh jemaah haji tetap aktif. Gerakan seperti menggerakkan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan. Sembari melakukan gerak olah tubuh, jemaah haji diajak juga untuk bersholawat.
“Gerakan ini berguna untuk menstimulus saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan. Sambil melakukan olah tubuh, jemaah diajak untuk bersholawat,” kata dr. Ferry Yanto.
Selain dari tips kesehatan, dr. Ferry Yanto mengingatkan jemaah haji untuk selalu membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jemaah haji.
Dikatakan dr.ferry, banyak jemaah Lansia yang tersesat sehingga butuh petugas untuk kembali ke penginapan. Selain itu jemaah haji kabupaten Aceh Utara diingatkan untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam pelaksanaan rukun haji selama di Madinah.
“Jemaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah serambi Mekkah dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.[Adv]